oleh

Kenalan via Sosmed, Pasangan Belia ini Langsung Menikah

PRAYA – Dua remaja berusia 16 menikah. Pengantin perempuan, Baiq Anisa, pelajar Madrasah Tsanawiyah (setingkat SMP). Pengantin pria, Medi Irawan, siswa Madrasah Aliyah (setara SMA).

Pernikahan yang kemudian menarik perhatian itu terjadi Selasa (5/1/2021) di Praya, Nusa Tenggara Barat. Pasangan belia ini berkenalan lalu berteman via facebook. Mereka berpacaran seminggu sebelum akad nikah.

Baiq Anisa adalah warga Desa Rembitan. Pasangannya, Medi Irawan, warga Dusun Repoq Desa Sukadana, sama-sama di Kecamatan Pujut.

Baca Juga  Selamat Jalan Bang Rizal Ramli Ketua Dewan Pelindung APKLI Perjuangan, Cita-Citamu Mulia Kelak Maujud Di Indonesia

Anisa menceritakan kronologi perkawinan dini yang sempat menghebohkan itu. Ia mengaku terpaksa menikah dengan Medi, karena takut dimarahi ayah tirinya.

Sang ayah tiri, kata dia meneleponnya terus saat ia bermain di rumah temannya.

Dalam telpon, ayah tirinya sempat marah karena dianggap sedang ketemuan di luar.

“Saya takut dimarahi bapak tiri saya kalau pulang. Makanya saya ajak pacar saya menikah,” ungkap Anisa.

Anisa menuturkan, mereka pacaran tidak lama. Kurang lebih seminggu. Tapi keduanya sudah cukup lama saling kenal melalui media sosial.

Baca Juga  Media Expose Perumusan Teknologi Budidaya Padi Cerdas Iklim dan Penandatanganan Kerjasama Perum Bulog dengan PT BLST IPB Pertanian cerdas Iklim Komoditas Padi

Anisa menambahkan, sebelum memutuskan menikah statusnya masih duduk di bangku kelas 3 MTs. Sementara sang suami duduk di bangku kelas 1 MA.

“Saya kenal suami melalui Facebook,” kata Anisa sambil menambahkan maskawin pernikahannya 15 gram emas dan uang satu juta rupiah.

Sementara itu, kakek suaminya, Tombok mengaku terkejut atas pernikahan cucunya ini. Tapi dia selaku kakek dan keluarga hanya mampu pasrah dan menganggap ini adalah garis jodoh keduanya.

Baca Juga  SMSI dan PHRI Gagas Lintas Wisata Pesisir Banten

“Awalnya kami menunggu apakah pihak perempuan akan menelpon untuk dijemput, karena mengingat usia yang masih dini, namun tidak ada,” katanya.

Kepala Desa Sukadana, Syukur yang dihubungi Radarmandalika.id mengaku terkejut atas informasi ini.

“Setelah viral di media sosial, baru kami tahu. Kami juga sudah turun bersama dinas terkait,” katanya. (*)

 

Sumber: siberindo.co