Jakarta – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) terus memperkuat kemitraan dengan pihak swasta dalam upaya percepatan penurunan stunting nasional melalui implementasi program gizi terintegrasi.
Dalam hal ini, BKKBN bersama organisasi filantropi dan sejumlah perusahaan swasta seperti Tanoto Foundation, PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMMAN), Yayasan Bakti Barito, dan PT Bank Central Asia, Tbk serta Pemerintah Amerika Serikat (AS) melalui United States Agency for International Development (USAID) membuat nota kesepahaman bersama ataj MoU untuk ikut membantu BKKBN menekan prevalensi stunting yang ditargetkan turun 14% pada tahun 2024.
MoU tersebut ditandatangani oleh Mission Director USAID, Jeffery P. Cohen, Head of ECED Tanoto Foundation Eddy Henry, Kepala Departemen Dampak Sosial PT Amman Mineral Nusa Tenggara Priyo Prasetyo Pramono, Direktur Yayasan Bakti Barito Dian Anis Purbasari dan Executive Vice President PT Bank Central Asia,Tbk. Hera F. Haryn. Penandatangan MoU tersebut disaksikan langsung oleh Kepala BKKBN Hasto Wardoyo, di Auditorium BKKBN, Jumat (23/9/2024).
Dalam sambutannya Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo mengatakan, masalah kesehatan erat kaitannya dengan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang dalam hal ini indikator terdekatnya adalah stunting.
Hal tersebut juga kerap disampaikan Presiden Joko Widodo dalam setiap kesempatan bahwa kita semua harus bekerjasama untuk menciptakan generasi unggul untuk Indonesia maju.
“Kemudian seluruh pemerintah bergerak untuk meningkatkan human development indeks yang didalamnya unsur kesehatan, unsur pendidikan, dan pendapatan per kapita,” kata Hasto dalam keterangan pers tertulis.
“Kemudian akhir-akhir ini indikator baru human capital indeks juga menjadi perhatian serius, karena baik di dalam human development indeks maupun human capital indeks maka unsur kualitas SDM menjadi fokus of interest kita semua,” sambungnya.
Sementara itu, Head of ECED Tanoto Foundation Eddy Henry mengatakan, pihaknya sangat senang bisa berkolaborasi dengan BKKBN dalam upaya percepatan penurunan stunting.
Eddy menyebut, BKKBN dengan tangan terbuka memberikan masukan kepada Tanoto Foundation untuk memberikan arahan dan edukasi terkait program-program stunting. Oleh karena itu, pihaknya mengucapkan banyak terima kasih.
“Sehingga hari ini kita semakin percaya diri dalam melakukan proyek ini. Target 14%. tinggal dua tahun lagi, kami harapkan kerja sama ini bisa segera kami lakukan tidak hanya di nasional tetapi di provinsi, kabupaten, kecamatan dan desa yang membutuhkan program ini,” kata Eddy.
Senada dengan Eddy, Mission Director USAID, Jeffery P. Cohen menyambut baik bergabungnya para mitra BKKBN dalam percepatan penurunan stunting.
“Saya berharap dapat memperluas kemitraan. Saya tidak sabar Indonesia menuju kemandirian. Kami menghormati mitra sektor swasta tidak hanya bisnis tapi perubahan sosial bagi masyarakat,” ujar Jeffery.