Program Makmur Agro-Solution yang diisiasi beberapa BUMN melakukan panen raya perdana di Desa Tungoi, Kecamatan Lolayan, Kabupaten Bolaang Mongondow (Bоlmоng), Sulawesi Utara. Program ini berhasil meningkatkan hasil pertanian khususnya komoditas padi dengan prosuksi mencapai 7,3 ton per hektare gabah kering panen, pada Rabu (13/10/2021).
Selain PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero)/ PPI, panen bersama tersebut dilakukan bersama beberapa BUMN lain yang ambil bagian dalam Program Makmur, seperti Pupuk Kaltim, BRI, dan Jasindo.
Dalam program ini, PPI terlibat sebagai distributor integrator, yaitu menyediakan produk keperluan pertanian mulai dari penyediaan pupuk berkualitas, benih unggul dan pestisida, sampai dengan pascapanen sebagai offtaker pembelian hasil panen bersama koperasi dan kios mitra binaan yang tergabung dalam program Makmur.
Program ini merupakan solusi jangka panjang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas hasil petani melalui pendampingan dan edukasi kepada petani baik secara on farm maupun off farm untuk memberikan jaminan input, kawalan budi daya, teknologi pertanian, jaminan pembelian hasil panen (offtaker), dan jaminan asuransi gagal panen.
Kelompok tani dan koperasi yang tergabung dalam binaan PPI, dibantu permodalan usaha dari Bank Himbara yankni Bank BRI dan Bank Mandiri, melalui permodalan KUR pertanian sebagai dasar penyaluran kredit melalui berita kesepakatan bersama Rencana Anggran Biaya (RAB) minimal senilai Rp 10-25 juta/ha, dengan bunga KUR Pertanian 6% per tahun.
“Kegiatan panen perdana Program Makmur yang merupakan salah satu program Kementerian BUMN, terbukti berhasil meningkatkan produktivitas gabah kering panen padi yang biasanya 3,8 ton/ha menjadi 7,6 ton/ha,” ujar Koordinator PPI Wilayah Timur, Hemly Jambo.
“Program ini merupakan bisnis model pertanian sebagai solusi pertanian berkelanjutan yang terintegrasi multipihak, mulai dari pendampingan intensif kepada petani dan budi daya pertanian mengunakan pupuk nonsubsidi dengan berimbang. Dengan meningkatnya produktivitas, otomatis juga meningkatkan pendapatan petani,” tambah Hemly.
PPI saat ini dalam proses penggabungan BGR ke dalam PPI. Ke depan, PPI dalam ekosistem perdagangan dan logistik rantai pasok pangan, memiliki pengalaman panjang, dan dengan 32 cabang dan ke depan 20 divre, PPI tentu menjadi nilai lebih untuk mendistribusikan barang dengan baik dan sangat membantu petani di daerah dalam mendapatkan pupuk, pestisida, benih dan perlengkapan pertanian lainnya.
Peran PPI dalam mengintegrasikan perdagangan dan logistik klaster pangan, akan sangat mendukung program Makmur Agro Solution terhadap peningkatan hasil panen petani. Ini merupakan salah satu model bisnis dalam penggabungan BGR ke dalam PPI, di mana penggabungan ini sesuai yang diamanahkan Presiden Joko Widodo melalui PP No.97/2021 tanggal 15 September 2021 tentang Penggabungan BGR ke dalam PPI sebagai upaya efisiensi dan efektifitas di rantai pasok pangan. (*/cr2)
Sumber: beritasatu.com